Rabu, 23 November 2016

Jawa, Indonesia 2012


11 Dec 2012.
Keberangkatan hari ini pukul 11:55 ke Taiwan/Taipe.
Sekitar 3 jam sebelumnya, bersama-sama Shelly 09:00 menjemput Kurita di apartemennya dan langsung menuju kebandara Naha (tiba pukul 10). Mendarat di Taoyuan Airport, Taipei pukul 12:30, dan kembali terbang pukul 13:40 waktu setempat. Selanjutnya, kembali transit di Hongkong, China. Dilanjutkan dengna meninggalkan Hongkong kurang lebih pukul 15:00 disore hari. 




Fig. 1  Langit dalam perjalanan ke Indonesia (apa yang beda yah??)

Tiba di Jakarta pukul 20:00. Dari bandara Soekarno-Hatta menuju Kebon jeruk menggunakan kendaraan avansa yang disewa dengan harga sekitar Rp 200.000 + Rp. 2000 buat yang tukang angkut barang (tanpa diminta dan diharapkan) dan nginap di hotel sekitar Kebon Jeruk diantar pak Haji (masih keluarga dekat). Sebenarnya hotel ini disebut dengan “hotel transit/persinggahan sementara” karena memang begitu adanya (hehehehehe). Makan malam di pinggir jalan : ayam bakar+nasi Rp. 11.000 x 2 orang = Rp. 22.000 dan lele bakar+nasi Rp. 10.000. Pocari sweet 3 kaleng Rp. 15.000 (tempat makan malam yang menurut aku tidak terlalu bersih tapi tidak ada pilihan lain).

12 Dec 2012
Perjalan di Indonesia hari ini dimulai (pukul 07:00 pagi), dari hotel kami menyewa mobil menuju daerah Cibinong. Sebelumnya kami mampir di rumah pak haji dan juga menuju tempat penukaran uang  (+ bayar parkiran Rp.  5000) kemudian dilanjutkan dengan makan siang di rumah makan padang Rp. 72.000 untuk 4 orang. Di Cibinong, kami menuju ke kantor LIPI untuk ketemuan dengan ibu Renny K. Hadiaty, biaya sewa mobil Rp. 300.000 dari Jakarta dan perjalanan ditempuh sekitar satu jam dimulai dari pukul 10 lewat sedikit pagi 11:00. Sempat juga ketemu dengan kepala dari divisi Zoology. 













Fig. 2a. Adit, Renny, dan Kazunori













Fig. 2b. Renny, Kazunori, dan Kurita
















Fig. 2c. Kurita, Daniel, Renny, dan Kazunori




Makan siang bersama di kantor LIPI. Lanjut dengan berkeliling melihat tempat penyimpanan samples.  Pukul 15:00 menuju ke wisma bogor dengan cuaca hujan yang cukup lebat. Harga sewa per malam Rp. 240.000 per kamar dengan jumlah kamar 2, tidak lupa sewa taxi dari kantor LIPI ke wisma Rp. 80.000 (mengikuti harga argo) sudah termasuk tol Rp. 3500.


13 Dec 2012, 
Perjalan selanjutnya menuju daerah Bandung. Perjalanan ditempuh sekitar 3 s/d 4 jam dengan diguyur sedikit hujan, kami pun coba mencari populasi dari genus Oryzias.  Sayangnya, kami tidak bisa menemukannya. Kami pun mencari tempat untuk mengisi perut sekitar pukul 13:00 siang, untuk makan siang di daerah padalarang sekitar Rp. 80.500. Dari sini kami lanjut ke daerah Garut tepatnya di Situ Bagendit yang merupakan tempat kedua yang harus di survey, saat itu kami mengikuti jalan tol untuk menghindari macet. Di sini pun kami tidak bisa menemukan ikan yang kami cari. Sekedar info, dari Padalarang, kami menempuh waktu sekitar 2 jam menuju Situ Bagendit ini, 















Fig. 3, Situ Bagendit














Fig. 4, Persawahan sekitar Situ Bagendit













Fig. 5, Hotel Family Ayu, Bandung


Selain Situ Ciburui dan Situ Bagendit kami pun telah mencoba beberapa daerah persawahan di sekitarnya tapi hasilnya tetap nihil. Hujan pun terus menemani kami dan kami pun menyudahi survey hari ini pada pukul 17:00 sore. Mencari penginapan di daerah Garut, tepatnya di hotel Family Ayu. 

Makan malam hari ini sate dan sup dengan harga keseluruhan sekitar Rp. 72.000 untuk 4 orang. Hari yang mengecewakan. Malam harinya kami mencoba mencari beberapa ekor cecak dengan menelusuri lorong-lorong yang agak gelap. Satu hal yang dikhawatirkan saat itu adalah kalau-kalau kita disangka maling, karena cahaya dari senter (penerang) yang kami bawa sering mengenai dinding dan jendela serta pintu dari rumah penduduk lokal.












Fig. 6 Situ Ciburuy



15 Dec 2012
Sekarang di Jakarta, penginapan murah meriah dengan harga Rp. 375.000 untuk 3 orang di seputaran bandara tepatnya di Jalan Husein Sastranegara. Dengan makan malam padang yang sambalnya di hargai Rp. 2500 (semangkuk kecil) Rp. 60.000 untuk makan tiga orang. Pagi hari tadi kami telah mencoba sebuah danau di daerah Pasirwangi arah dari samarang. Ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 2 jam dari Desa Pasarwangi. Bertemu dengan anak-anak kelas 9 yang baru selesai camping (Fig. 8 a, b, c). Dan sayangnya kami juga tidak berhasil mendapatkan buruan kami. Cukup melelahkan. Bagaikan artis, kami diminta untuk berfoto bersama. Sekali lagi disini kami temukan tilapia (Nila). Rencanapun berubah, yang sebenarnya kita masih memiliki satu site tapi kemungkinan itu kecil untuk dapat buruan kami. Makan siang dan lanjut dengan membahas kemana arah tujuan berikutnya. Awalnya kami ingin ke Botanical Garden di Bogor, tapi setelah di crosscheck ke ibu Renny ternyata dia telah mencoba daerah itu dan tidak mendapatkan Oryzias. Langsung rencana berubah dan kami pun pindah haluan kearah Jakarta. Dan disinilah kami sekarang. Satu lagi, salah satu anggota jatuh ke dalam lumpur yang biasanya untuk main lumpur dan sayangnya I didn’t take a picture sebagai kenang-kenangan.

Tidak lupa pulah aku libatkan disini kegiatan kemaren yang kami lakukan, nihil di daerah Tasikmalaya. Beberapa situ pun telah kami coba. Dimulai dari situ yang terdapat di daerah Leles sebelum situ Bagendit dan langsung ke Tasikmalaya, termasuk beberapa tempat juga telah dicoba seperti daerah persawahan. Sholat jum’at dan setelahnya satu tempat lainnya dicoba sebelum makan siang. Selanjutnya, kami menuju danau yang ada di bagian atas Pasirwangi (14 Dec 2012). Dengan penginapan di daerah Samarang hotel Malik ke Desa (Fig. 7).













Fig. 7 Hotel Malik Ke Desa, Samarang, Garut











                                                                 











Fig. 8 Danau Ciharus



16 Dec 2012, 
Tujuan berikutnya adalah Desa Tanjung Burung dan Muara Tanjung Burung. Akhirnya kami mendapatkan Oryzias. Awalnya kami pikir ini adalah Oryzias javanicus, tapi yang aku lihat ukuran ikannya lebih kecil dari biasanya terlebih saat aku temukan betina yang kecil dan sudah bertelur. Bukan hanya sekali tapi lebih dari sekali. Daerah Pond untuk sample formalin (1) dan Ethanol (1), Muara : Ethanol (1) dan formalin (1) bottle kecil. Sebelum balik aku mengambil lagi ikan hidup untuk dibawa ke japan dalam keadan hidup. Siang makan, dan dilanjutkan menuju Danau Cihuni. Aku kira si Budi tahu tempatnya, ternyata kami nyasar, dan akhirnya aku kembali menunjukkan jalan sesuai dengan peta seadanya di dalam kamera. Tiba di Danau dan tidak ada yang kami dapati alias nihil lagi. Makan malam di dekat daerah itu tepatnya SS “serba sambel”. Balik hotel melalu highway dan check lokasi untuk besok oleh Kurita.  Nitip Budi untuk beliin martabak dan malabar, setelah itu balik hotel dan istirahat.

17 Dec 2012, 
Lokasi beberapa daerah Konservasi. Muara Angke, dan sore ke Kebon Jeruk untuk membahas soal Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) dalam rangka membangun Fak Perikanan. Karena katanya untuk membangun suatu provinsi harus ada universitas negeri dan untuk menjadi universitas negeri setidaknya harus ada 10 Fakultas, sedangkan sekarang baru ada 3 Fakultas. Dilanjutkan makan sore/malam undangan dari Pak haji. Kemenakan kecilku (Fig. 14) tidak mau aku peluk dan akan menangis bila dipaksa. 

































Fig. 9. Kolam pemancingan ikan Nila di Desa Tanjung Burung



 Fig. 10. Menuju ke Muara Tanjung Burung


Fig. 11. Lokasi lain yang merupakan daerah konservasi dan terdapat Oryzias. Sayang tidak bisa mengambil samples karena butuh izin tertulis.

18 Dec 2012,
Ikan hidup 18 ekor dengan masing-masing (3) bottle 6 ekor untuk 3 orang di dalam tas masing-masing. Lepas dari hotel pukul 11:00 dan makan siang jam 13:00. Keberangkatan pada pukul 14:39 waktu setempat, tiba di Taipe pada pukul 20:07 dan makan malam di dalam areal bandara, serta dilanjutkan istirahat yang di khususkan untuk para passanger China Airlines. Dinginpun selalu menemani dan membungkus tubuh malam itu. Perbedaan waktu antara Okinawa dan Jakarta adalah 2 jam sedangkan Okinawa dan Taipe adalah 1 jam sama dengan Okinawa dan Manado. Artinya Taipe berada di antara Japan dan Jakarta.















Fig. 12. Taiwan airport













Fig. 13. On the way to Okinawa




19 Dec 2012, 
Taipe-Okinawa pukul 08:21 waktu setempat, tiba pada pukul 10:46 dijemput Shelly kun. Nyimpan ikan hidup dilaboratorium medaka, sekitar 18 ekor yang bertahan kedalam aquarium


















Fig. 14. My Nephew (Alief)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar